- kaidah Tikrar Isim
di dalam al-qur’an kadang kala ditemukan kata benda (isim) yang diiulang. Apabila sebuah isim disebutkan dua kali maka dalam hal ini ada 4 kemungkinan : kedua-duanya ma’rifah, kedua-duanya nakirah, yang pertama nakirah sedang yang kedua ma’rifah, dan yang pertama ma’rifah sedang yang kedua nakirah.
- apabila kedua-duanya ma’rifah maka pada umumnya yang kedua itu adalah hakikat yang pertama. Contoh :
اهدنا الصراط المستقيم . صراط الذين ..)الفاتحة : 7-6 )
- jika kedua-duanya nakirah maka yang kedua itu biasanya bukan yang pertama. Contoh :
الله الذي خلقكم من ضعف ثم جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا
و شيبة
ضعف pertama adalah nutfah (mani), ضعف kedua tufuliyyah (masa bayi),
sedang ضعف ketiga adalah syaikhukhah (masa lanjut usia).
- jika yang pertama nakirah dan yang kedua ma’rifah maka yang kedua adalah hakikat yang pertama. Karena itulah yang sudah diketahui. Contoh :
كما ارسلنا الى فرعون رسولا . فعصى فرعون الرسول... ( المزمل : 16-15 )
- jika yang pertama ma’rifah dan yang kedua nakirah maka apa yang dimaksudkan bergantung pada qorinah. Terkadang qorinah menunjukan bahwa keduanya berbeda. Contoh :
و يوم تقوم الساعة يقسم المجرمون ما لبثوا غير ساعة...( الروم : 55 )
terkadang pula ia menunjukan bahwa keduanya sama. Contoh :
و لقد ضربنا للناس في هذا القران من كل مثل لعلهم يتذكرون . قران عربيا...( الزمر
:28-27 )
No comments:
Post a Comment