Takhrij menurut lughah
berarti التوجيه (menghadapkan/menjelaskan),
التدريب (melatih/meneliti), الاستنباط
(mengeluarkan).
Adapun menurut istilah adalah
الدلالة
على موضع الحديث في مصادر الاصلية التي اخرجته بسنده ثم بيان مرتبته عند الحاجة
Penunjukkan pada tempat
hadits dalam sumber-sumber aslinya yang dijelaskan sanadnya dan martabatnya
sesuai dengan keperluan.
a. Ikhraj, yang semakna dengan riwayah
yang meliputi : naql, dlabth, dan tahrir. Berlangsung sejak Nabi
Saw. sampai pentadwinan (berakhir tahun 458 H.).
b. Istikhraj, semakna dengan naql dan
tasjil (menyusun), yakni mengutip hadits dari kitab-kitab kemudian
menyebutkan sanad-sanadnya. Kitaabnya disebut mustakhraj.
c. Dilalah, menukil hadits dari kitab-kitab
sumbernya (diwan hadits) dengan menyebut mudawwinnya dan dijelaskan
martabatnya. Berlangsung sejak ada kitab hadits.
Takhrij dengan makna dilalah meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. التوثيق\الاخد\النقل . Kegiatan ini menurut Mahmud
Thahan dapat dilakukan dengan cara :
1) Jika nama shahabatnya sudah diketahui, maka
kitab yang digunakan adalah kitab musnad.
2) Jika lafad awal suatu hadits sudah diketahui,
maka kitab yang digunakannya adalah Jami' al-Shaghir.
3) Jika sembarang lafad dari suatu hadits sudah
diketahui, maka kitab yang digunakannya
adalah Al-Mu'jam al-Fakhras li Alfadzh al-haditsal-Nabawi.
4) Jika maudlu suatu hadits sudah diketahui,
maka kitab yang digunakannya adalah Mushannaf.
5) Jika sifat rawi, sanad dan matan suatu hadits
sudah diketahui maka kitab yang digunakannya adalah kitab khusus.
Bisa ditambahkan dengan cara menggunakan CD.
b. التصحيح
.(keterangannya telah dibahas di no. 21)
c. الاعتبار\القرينة
. .(keterangannya telah dibahas di
no. 21)
d. الشرح
و النقد و البحث
Langkah-langkah
takhrij secara operasional adalah :
a. Teks dan
Syahid Hadits. Ditempuh dengan langkah kegiatan :
1) Tautsiq,
dengan cara sebagai mana tersebut di atas.
2) Menuliskan
hadits dan terjemahnya.
b. Unsur dan
Diagram Hadits. Ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mengemukakan
rawi dan sanad hadits, dengan catatan : rawi yang sama digabungkan lalu tulis
semua rawinya sesuai urutan lahir danwafatnya.. Contoh :
Kitab A : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
B
: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
C : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Urutan Rawi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
2) Matan Hadits :
perbandingan.
3) Diagram Hadits.
Contoh :
Rawi/
Sanad
|
Lahir
|
Wafat
|
Rutbah,
Tajrih & Ta'dil
|
Thabaqah
|
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
c. Jenis dan
Kualifikasi Hadits :
Rawi : Mutawatir – Ahad.
Matan : Bentuk – Idlafah.
Sanad : Ittishal
Keadaan.
d. Kwalitas Hadits.
Melalui :
Tashhih, dengan menilai rawi (adil dan dlabithnya), sanad
(muttashil dan munfashilnya) dan matan.
e. Tathbiq dan
Ta'ammulnya hadits.
f.. Makna Mufradat
dan Maksud Hadits.
g. Asbab Wurud
Hadits.
h. Istinbath
Al-Ahkam (Kaidah)
i. Problematika,
Tafhim dan Tathbiq (Syarah dan
Musykilat)
j. Khulashah dan
Natijah.
No comments:
Post a Comment